AsiaCube - The Best Free Social Exchange Site!

Minggu, 25 November 2012

CARA PENGAWETAN KAYU BAHAN BANGUNAN

Walaupun Konstruksi dari sebuah bangunan yang megah misalnya sudah di hitung secara mendetail dan njlimet ini dimaksudkan bahwa supaya bangunan tersebut kokoh, namun kalau bahan kayu tersebut tidak di awetkan maka umur bangunan tidak akan tahan lama, maka daripada itu apabila msahabat membangunan sebuah rumah kalau bisa kayunya harus di awetkan lebih dulu.

Adapun cara pengawetan kayu ada 2 macam :

1. Secara tradisional alias sederhana;
2. Semi Modern
3 Secara Modern.


Adapun cara pengawetan kayu secara tradisinal atau sederhana ialah dengan cara penguasan terhadap kayu tersebut, adapun bahan yang dipergunakan biasanya mengunakan Teer, atau meni kayu, hanya sayang cara ini gampang luntur oleh cuaca, tetapi keuntungannya biayanya sangat murah.

2. CARA PENGAWETAN SECARA SEMI MODERN.

Cara pengawetan kayu secara semi modern ialah dengan jalan merendam semua kayu yang akan di pergunakan untuk bahan bamngunan di dalam bak, dengan larutan tertentu dan kepekatan tertentu pula untuk bahan larutan ini biasanya di produksi oleh pabrikan, namun kalau menginginkn yang lebih murah lagi yaitu dengan garam, hanya sayang prosesnya perendamanya agak memakan waktu lumayan panjang supaya larutan bisa masuk kedalam kayu tersebut.


Adapun caranya ialah dengan menggunakan tekanan dan tabung vacum, dan dikerjakan dengan ketelitian yang sangat tinggi dan personil yang sudah terlatih betul sehingga prodak yang di hasilkan di jamin bermutu, alat yang di pergunakan cukup mahal, tetapi keuntungan tidak memakan waktu yang terlalu lama.

Menurut cara kerjannya di bagi menjadi dua :

1. Proses Sel Penuh : Dimana proses ini larutan pengawet mengisi seluruh sel kayu.
2. Proses sel kosong : Dimana proses ini larutan pengawet mengisi antar ruang sel kayu.

Rabu, 04 April 2012

PASIR UNTUK BAHAN BANGUNAN

P
asir untuk keperluan bahan bangunan dari lokasi pengambilannya dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu yang pertama dapat diambil dari dalam sungai dan pasir dari jenis ini masih di bagi lagi menjadi 2 bagian yaitu pasir halus dan pasir kasar, adapun kegunaan dari pasir halus yaitu di gunakan campuran perekat pasangan dengan campuran tertentu misalnya saja 1 Pc : 4 Ps artinya setiap 1 bagian dari Pc (Portland Cement) di campur dengan 4 Bagian Pasir, biasanya capuran ini dipergunakan untuk pasangan Pondasi Rumah maupun Pondasi Jembatan serata pasangan Batu Bata.

Adapun Pasir Kasar banyak dipergunakan untuk pembuatan Konstruksi Beton Bertulang juga di pergunakan untuk pembuatan Buis Beton, Genteng Beton, Tegel, Roster dan yang lain-lainya, dan dibawah ini adalah contoh pengambilan Pasir yang di ambil dari Sungai Bengawan Solo :


Kemudian Pasir laut, sesuai dengan namanya pasir jenis ini di ambil dari tepi pantai, dan pasir jenis ini kurang bagus untuk di pergunakan untuk bangunan selain kadang-kadang banyak rumah rumah kerang yang sudah lapuk, gradasi dari pasir jenis ini agak halus dan selalin itu banyak kadungan garamnya, apa lagi kalau dipergunakan luluh untuk pasangan tembok dari bata merah, maka kira-kira 5 tahun kemudian maka batu bata yang yang terkena luluh dari pasir laut ini akan hancur dikit demi sedikit alias kropos dan di bawah ini adalah pengambilan pasir di pinggir pantai :



Kemudian pasir kwarsa, adapun pasir kwarsa ini tempatnya ada di dalam tanah dengan kedalaman tertentu dan pasir ini terbentuk dari endapan atau sendimen dari lahar gunung berapi yang tertimbun beribu ribu tahun di dalam tanah jadi pengambilannya harus di tambang, tetapi ada juga Pasir Kwarsa yang di permukaan bumi jadi tanpa harus di gali atau di tambang dulu, dan pasir kwarsa sendiri di bagi menjadi dua macam, yaitu yang pertama murni pasir biasa di pergunakan untuk bahan bangunan dan yang kedua berwarna putih dipergunakan untuk bahan dasar pembuatan piring serta mangkok dan yang lain-lainnya.


Yang terakhir adalah Pasir Ladang, yaitu pasir yang di ambil langsung dari ladang adapun cara pengambilannya adalah, di kupas dulu di bagian atasnya sehingga tanaman hidup seperti rumput dan humus tidak terikut, baru kemudian di ambil pasirnya, dan pasir jenis ini umumnya jelek bila dipergunakan untuk bahan bangunan karena hampir 25 % dari volume pasir terbut menganduk tanah liat dan bila di pergunakan untuk pesteran akan pecah-pecah atau retak-retak.

Sabtu, 31 Maret 2012

KAYU

Bagaimanakah caranya memilih kayu untuk bahan bangunan supaya tahan lama selalin itu juga kuat serta berumur panjang, caranya adalah pilihlah kayu yang keras dan berserat lurus sehingga mudah untuk dikerjakan, karena kalau seratnya tidak lurus kemungkinan dapat patah waktu dipergunakan sangatlah besar.

Ada juga kayu keras tapi seratnya kemana-mana sehingga bila dibuat bangunan sangatlah sulit dikerjakan contohnya adalah : Kayu Asam, Kayu Serut dan masih banyak yang lainnya.

Adapun kayu yang umum dipergunakan untuk Bahan Bangunan adalah Kayu Jati dan Kayu Tahun, dan Kayu Jati sendiri yang baik untuk bangunan adalah umurnya yang sudah cukup tua kira-kira sudah berumur 15 tahun keatas dan bila dikupas kulitnya sudah berwarna coklat, sebab Kayu Jati yang masih muda yang warna kayunya masih putih mudah di makan rayap serta bubuk kayu. Demikian juga untuk memilih kayu tahun tidak beda jauh dengan Kayu jati.

Adapun ukuran kayu yang di jual di perdagangan biasanya seperti tersebut di bawah ini :
1. Ukuran 8 x 16 cm, panjang 4 m'==> Dipergunakan untuk rangka atap dan kusen-kusen.
2. Ukuran 8 x 12 cm, panjang 4 m' ==> Seperti tersebut diatas.
3. Ukuran 10 x 10 cm, panjang 4 m' ==> Untuk pilar rumah.
4. Ukuran 4 X 6 cm, panjang 4 m' ==> Untuk usuk., dan rangka plafon.
5. Ukuran 3 x 5 cm, panjang 4 m' ==> Seperti tersebut di atas.
6. Ukuran 2 x 3 cm, panjang 4 m' ==> Utuk reng.
7. Ukuran 2 x 20 (papan), panjang 4 m' ==> Untuk cetakan beton (Bekisting) dan List Plank

Jumat, 23 Maret 2012

CARA PENGAWETAN BAMBU

Perlukah bambu itu untuk diawetkan, jawabnya adalah sangat perlu, sebab apabila bambu itu tidak diawetkan maka bila di pergunakan untuk bahan bangunan yang semi konstruksi permanen hanya akan kuat selama kira-kira 3 (tiga) tahun saja, begitu juga  apabila dipergunakan untuk kerperluan alat-alat rumah tangga.

Bambu adalah material alami organik yang kandungan gulanya cukup tinggi yang merupakan makan yang sangat disukai oleh kumbang, bubuk, serta cendawan dan yang lainnya maka dari itu apabila tidak di awetkan maka sebentar saja bambu-bambu itu akan diserang oleh hama tersebut tadi. Maka karena hal tersebut tadi maka banyak orang berupaya untuk mengawetkan bambu mulai dengan cara tradisional sampai dengan cara yang moderen.

1. Methode pengawetan secara tradisional
Iyalah dengan jalan, setelah bambu-bambu tersebut di potong lalu di keringkan dulu ditempat yang teduh artinya pengeringan yang tidak kena sinar matahari langsung, sehingga keringnya akan pelan pelan dan tidak menjadikan bambu tersebut menjadi pecah atau retak-retak pada fisiknya, setelah kering betul, bambu tersebut di maksukan ke dalam selokan yang berlumpur selama kurang lebih 2 sampai 3 bulan dan setelahnya baru di pergunakan.


2. Mempergunakan semi modern 
Yaitu pengawetan yang mengunakan campuran antara Borax dan Boric, kemudian dilarutkan kedalam cairan dengan perbandingan 3 : 2 dengan konsentrasi maksimum 5 % , dan di campur dengan air kurang lebih 20 liter banyaknya serta pewarna makanan ini dimaksudkan untuk mengetahui perjalanan pengawetan dan  biasaya mengunakan warna yang kontras.

Kemudian bagian atas bambu yang kira-kira panjangnya 20 cm tersebut dirusak dengan cara di cacah pada daging bambu bagian dalam sampai satu lingkaran penuh, jangan sampai pecah, karena kalau pecah maka larutanya tidak akan tertampung sempurna. Perlakuan tersebut untuk semua bambu yang akan diawetkan. Kemudian bambu di sandarkan pada tower yang tersedia sampai seluruh bambu dapat tertampung.

Bambu yang di sandarkan di tower tersebut arus  terlindung dari air hujan dan sinar matahari secara langsung pada bagian atasnya. Setelah semua disandarkan maka proses selanjutnya adalah dengan mengisi bagian bambu sebanyak ½ liter ataupun sesuai dengan kapasitas dari potongan bambu yang ada. Dan tiap hari dilakukan pengecekan dan penambahan cairan sesuai dengan ukuran yang ada,jangan lupa untuk dicatat berapa tambahan cairan yang ada. Kegiatan tersebut dilakukan sampai hari ke empat atau ke enam. Setelah hari ke enam dichek perjalana cairan pengawet sampai ruas mana dengan cara di lubangi ataupun di potong pada bagian bawah bambu. Tetapi kalau sudah sampai maka bambu bisa di keringkan sampai kering betul kemudian baru dipergunakan.

Pengawetan Bambu dengan Metode Modern 

Adapun cara pengawetan bambu secara Modern yaitu semua bambu yang telah dikeringkan secara alami,  lalu di masukkan kedalam tabung dari besi sampai penuh lalu di tutup, kemudian di aliri zat pengawet bambu, ada juga yang tabung tersebut di kasih tekanan udara sedemikian rupa.

Adapun lama proses pengawetan bambu dengan menggunakan metode ini adalah ber-variasi tergantung dari sepesifikasi larutan obat pengawet tersebut, biasanya pada bungkus larutan tersebut sudah ada tabelnya, jadi kalau bisa dipatuhi dengan demikian dapat mengahasilkan produk yang optimal.

Demikian beberapa cara pengawetan bambu supaya tahan lama dan tidak mudah di makan oleh bubu, cendawan serta rayap, dan khususnya untuk bambu yang tertanam di dalam tanah sebelum di masukkan supaya di cat dengan TER.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Nurcahyaku5